Jumat, 16 Maret 2012

Penalaran Induktif

Nama   : Putri Rachmawati Kartika Sari
Kelas    : 3EA14
NPM    : 15209434

PENALARAN INDUKTIF
Nalar adalah logis atau masuk akal. Penalaran adalah suatu proses untuk mencapai satu kesimpulan yang masuk akal atau logis berdasarkan kenyataan – kenyataan atau pernyataan – pernyataan yang masuk akal. Penalaran induktif adalah  pernalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan khusus yang menghasilkan simpulan umum. Di bawah ini ada bentuk-bentuk pernalaran induktif.
  • Generalisasi
Generalisasi adalah pernalaran yang memakai beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu atau khusus untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh :
Jika ada udara, manusia akan hidup
Jika ada udara, hewan akan hidup
Jika ada udara, tumbuhan hidup
Jadi, Jika ada udara makhluk hidup akan hidup
Yang perlu diperhatikan dalam penciptaan generalisasi:
  1. apakah data dan fakta itu cukup banyak.
  2. apakah data dan fakta itu memang pantas menjadi model dan contoh atau sampel.
  3. apakah tidak ada kekecualian.
  • Analogi
Analogi adalah cara pengambilan pernalaran dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh :
Rachmawati adalah anak orang kaya
Rachmawati dapat membeli apa saja yang diingikannya.
Kartika adalah anak orang kaya
Oleh sebab itu, Kartika dapat membeli apa saja yang diinginkannya.
  • Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala atau data yang saling berhubungan. Misalnya, seorang anak tidak suka makan , akibatnya anak itu akan sakit. Dalam hubungan kausal ini ada tiga hubungan antarmasalah.

Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Dapat juga berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Jadi efek atau akibat dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang lebih dari satu. Contoh : Lemparan anak itu menyebabkan kaca iut pecah.

Akibat-Sebab
Akibat-sebab ini dapat kita lihat peristiwa seseorang yang dirawat. Dirawat merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.

Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada “akibat” yang lain. Contohnya sebagai berikut.
Ketika sampai sekolah, Jhon melihat gerbang sekolah sudah tertutup. Jhon menyimpulkan bahwan pelajaran sudah dumulai.

Daftar Pustaka
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Pressindo.
Daniel Parera, Jos.1991.Belajar Mengemukakan Pendapat.Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar